Setelah sunat, tugas Ayah Bunda belum selesai. Pasalnya, anak masih membutuhkan bimbingan untuk menjaga dan merawat luka pada kemaluannya. Kalau Ayah Bunda tidak membimbing hal itu pada anak, ada kemungkinan, anak akan mengalami beberapa masalah yang menyebabkan kemaluannya lama sembuh.

Berikut beberapa masalah pasca sunat yang sering sekali dialami oleh anak. Tugas Ayah Bunda adalah mengarahkan anak agar mau menjaga kemaluannya dengan baik sehingga beberapa masalah di bawah ini tidak perlu muncul dan menyebabkan masa penyembuhan jadi sangat lama.

1. Sulit Kencing

Sulit kencing atau berkemih adalah hal wajar yang terjadi pada anak setelah sunat. Kondisi ini bisa terjadi karena saat berkemih anak akan merasakan sakit di bagian lubang kencing (Ostium Uretra Externum). Akibatnya mereka jadi sering menahannya atau kencing dengan pelan-pelan. Alasan lain dari kondisi kencing ini adalah iritasi pada bagian kepala penis yang baru dibebaskan, yang memberikan sensasi ngilu luar biasa.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat berkemih agar gangguan ini tidak terjadi. Usahakan anak untuk tidak mencipratkan urine atau air ke perban atau bagian kepala. Kalau hal ini terjadi perban akan basah, maka kemungkinan diperlukan penggantian perban untuk mencegah luka terlalu lembab dan meningkatkan resiko infeksi.

2. Perdarahan

Sunat merupakan tindakan membuang kulit kulup yang tentunya ada tindakan menyayat kulit dan pembuluh darahnya, maka tidak menutup peluang terjadinya perdarahan dari kulit maupun perdarahan pasca sunat. Juga adanya proses pembebasan kepala penis yang selama ini lengket, sehingga terjadi iritasi kepala penis.

Beberapa hal ini sebaiknya dilakukan anak pasca sunat. Pertama tidak melakukan aktivitas yang memberi resiko benturan pada sekitar area kelaminnya, seperti sepakbola dan latihan beladiri. Kedua selalu menggunakan celana dalam yang pas sejak selesai sunat, yakni yang tidak ketat atau terlalu longgar, celana dalam berpelindung (batok) tidak diperlukan bagi anak yang sunat di Sunat 123 lho. Berikutnya, tidak menunda untuk berkemih, saat terasa ingin kencing, segera saja.

3. Bengkak

Bengkak pada kemaluan adalah hal yang wajar setelah sunat. Namun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh Ayah Bunda. Kalau bengkaknya hanya bengkak biasa tanpa tanpa komplikasi yang laen, akan sembuh dengan sendirinya dalam 2 minggu. Namun, kalau muncul perdarahan, basah, dan bernanah, perlu penanganan dokter.

Bengkak terjadi karena ada jaringan yang dipotong dan disambung. Akibatnya tubuh butuh waktu untuk memproses penyatuan kulit luar dan dalam yang baru dipotong, termasuk pembuluh darahnya. Selama bagian itu dirawat dengan baik seperti rajin dibersihkan dan dikompres teratur, tidak akan menyebabkan masalah yang mengkhawatirkan.

4. Luka Basah (Dehiscence)

Luka basah (dehicence) terjadi karena adanya jaringan yang longgar antara kulit luar dan dalam. Sehingga akan tampak jaringan subkutis dengan cairan sub kutisnya atau perdarahan, di antara kulit luar dan dalamnya. Biasanya terjadi setelah klamp dilepas, jahitan yang mulai diserap atau stapler yang mulai copot.

Luka basah ini biasanya disertai dengan bengkak dan rasa nyeri. Cara terbaik untuk mengatasi hal ini adalah dengan mengikuti petunjuk perawatan ekstra dari klinik. Biasanya akan diberi obat untuk mempercepat pengeringan luka baik yang diminum maupun yang ditabur atau oles.

5. Luka seperti Bernanah

Luka seperti bernanah juga sering dikeluhkan Ayah Bunda. Hal ini dikarenakan cairan yang keluar dari kulit kepala yang iritatif karena baru dibebaskan. Agar tidak seperti bernanah ini hindari kencing tanpa membersihkan kemaluan, ikuti selalu petunjuk perawatan yang diberikan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *