Sunat atau sirkumsisi merupakan tindakan melepaskan kulit yang menyelimuti ujung penis. Untuk anak laki-laki, sunat menjadi kewajiban. Selain dianjurkan dalam agama, sunat bagi laki-laki juga mendatangkan sejumlah manfaat.
Nah, apakah sunat boleh dilakukan saat masih bayi? Menurut dr. Triwahyudi ZE salah satu dokter yang berpraktek di Klinik Sunat 123, sunat dapat diterapkan ketika bayi laki-laki berumur beberapa hari atau bisa menundanya sampai bayi berusia 1-4 bulan.
Lalu, apa saja manfaat sunat ketika masih bayi? Simak ulasan berikut ini.
1. Mencegah Infeksi Saluran Kencing
Sebuah riset yang dilakukan oleh Montreal Children’s Hospital, Canada membuktikan bahwa sunat mampu mencegah infeksi saluran kencing pada laki-laki. Jadi, semakin cepat , semakin kecil risiko terkena penyakit tersebut.
Lantas, mengapa bayi yang tidak disunat rentan terserang infeksi saluran kandung kemih? Infeksi bermula dari bagian kulup—kulit penutup ujung organ genital laki-laki. Berdasarkan beberapa penelitian, kulup yang menampakkan sebagian uretra lebih mudah terkena infeksi saluran kandung kemih.
2. Menghindarkan Bayi dari Fimosis
Sunat juga menghindari bayi terhadap fimosis. Apa itu fimosis? Ketika kulup menyempit dan tidak bisa ditarik dari kepala penis, itulah yang disebut fimosis. Gangguan kesehatan ini merupakan kebalikan dari parafimosis. Bedanya dengan fimosis, parafimosis adalah kondisi kulup tidak dapat dikembalikan ke posisi semula setelah ditarik.
Meski demikian, fimosis bisa juga disebabkan oleh faktor keturunan. Ayah Bunda hanya bisa melakukan pencegahan dengan menerapkan sunat saat bayi. Jika tidak, fimosis dapat berdampak buruk pada kehidupan seksual bayi saat sudah dewasa.
3. Mengurangi Risiko Kanker Penis
Kasus kanker penis banyak ditemui di negara-negara dengan laki-laki tidak disunat. Penyakit ini jika dibiarkan, bisa mengakibatkan penderita kehilangan nyawa. Bahkan Di Amerika Serikat metode sunat bayi sudah diterapkan. Sekitar 55 persen bayi laki-laki di sana disunat saat baru lahir.
4. Menjaga Kesehatan Penis
Sebelum disunat, penis tertutup kulup. Akibatnya, ada bagian yang sulit dijangkau saat ingin dibersihkan. Namun, jika Ayah Bunda menyunat si kecil sejak dini, proses pembersihan lebih mudah. Dengan demikian, kesehatan organ genital bayi tetap terjaga.
5. Lebih Mudah dan Cepat
Sunat pada bayi hanya memakan waktu sekitar 5-10 menit. Prosesnya pun mudah karena bayi diberikan anestesi untuk mengurangi rasa sakit. Namun, tidak semua dokter menggunakan anestesi. Menurut riset di jurnal Paediatrics & Child Health Journal, hanya 45 persen para medis yang memanfaatkan anestesi pada sunat bayi.
Setelah bayi disunat, Ayah Bunda harus tetap menjaga kebersihan organ genital si kecil. Salah satunya dengan membersihkan organ genital menggunakan air dan mengganti popok setiap hari. Jangan lupa, bersihkan juga kain kasa saat Ayah Bunda memasang popok baru.